Sabtu, 27 Oktober 2012

IPV6



Sejarah lahirnya IP versi 6

Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenispengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yangmenggunakan protokol IP versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secarateoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruhdunia.

Contoh alamat IP versi 6 adalah21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5APertumbuhan internet yang sangat cepat baik di segi pemakai internet di rumah,perkantoran, sekolah, instansi-instansi maupun perkembangan pesat perangkattelekomunikasi yang sudah mulai menggabungkan IP ke dalam teknologinya(convergence) di seluruh dunia telah menyebabkan alamat IPv4 dengan format 32bit binary yang sudah digunakan sejak awal keberadaan internet, tidak bisa lagi menampung kebutuhan pengalamatan internet setelah jangka waktu 20 tahunkedepan atau bahkan lebih cepat dari itu.Demikian hasil riset dan perhitungan para pakar dari komunitas terbuka internet(The Internet Engineering Task Force , IETF) menyebutkan. Dengan hanya 32 bitformat address hanya bisa menampung kebutuhan :32= 2 IPv4 Address= 4,294,967,296 IPv4 AddressBayangkan, penduduk dunia saat ini adalah 6,5 Milyard. Jika nantinya masing-masing punya satu komputer, 1 Laptop (mobile), 1 PDA, 2 Handphone (GSM &CDMA). Lalu setiap perangkat butuh 1 IP address untuk bisa connected each other.Berapa jumlah IP yang dibutuhkan untuk taruhlah 3 Milyard penduduk dunia(bahkan dari 4 milyard IP versi 4 ini tidak keseluruhan bisa dipakai.

Kekurangan alamat IPv4 ini tentu saja akan membuat perkembangan internetkhususnya komunikasi data akan menjadi terganggu karena tidak ada lagi IPv4yang bisa dialokasikan untuk setiap komputer, perangkat lain yang akan terkoneksibaik ke internet maupun antar perangkat.Langkah antisipasi awal sebenarnya sudah dilakukan dengan teknologi NAT(Network Address Translation) yang bekerja dengan cara melakukan penterjemahansatu alamat IPv4 public ke banyak IPv4 private. Sehingga satu alamat IPv4 publicbisa dipergunakan untuk banyak perangkat yang akan terkoneksi ke internet. Teknologi ini sudah berkembang luas namun memiliki keterbatasan untuk interkoneksi antar jaringan yang cukup besar dan berbeda kebijakan pengalamatan,berikutnya kebutuhan gateway untuk penterjemahan alamat, serta keterbatasanpengembangan protocol internet terutama untuk aplikasi yang langsung terhubungsatu sama lain (peer-to-peer) seperti Peer-to-Peer Games dan VoIP misalnya yangmembutuhkan IPv4 public untuk bisa bekerja dengan baik.Pada tahun 1992 IETF selaku komunitas terbuka internet membuka diskusi parapakar untuk mengatasi masalah ini dengan mencari format alamat IP generasiberikutnya setelah IPv4 (IPng, IP Next Generation) yang kemudian menghasilkanbanyak RFC (request for comments) yakni dokumen stardard yang membahasprotocol, program, prosedur serta konsep internet IPv6. Setelah melaluipembahasan yang panjang, pada tahun 1995 ditetapkan melalui RFC2460 alamat IPversi 6 sebagai IP generasi berikutnya (IPng) pengganti IP versi 4. IPv6 inimenggunakan format 128 bit binary sehingga bisa menampung kebutuhan :128= 2 IPv6 Address= 340,282,366,920,938,463,463,374,607,431,768,211,456 IPv6 Address.
 
Pengembangan IPv6 sampai saat ini sudah dilakukan oleh banyak pihak yang ada diseluruh dunia termasuk Service Provider, Internet Exchange Point, ISP regional,Militer serta Universitas.Untuk Indonesia sendiri sudah dialokasikan 17 prefix IPv6 untuk berbagaiorganisasi, mobile operator, IXP dan ISP. Dan berdasarkan data statistik dari badanpengembangan dan penyedia tunnel broker SixXS (www.sixxs.net) hingga saat iniyang aktif hanya 7 prefix dari 7 ISP (indo.net, Indosatnet serta CBN, pesatnet, NTT).

Perbedaan IP versi 4 dengan IP versi 6
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yangdapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki panjang128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannyatidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehinggaimplementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yangmemiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakanruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), danmembentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehinggamengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagaipengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan staticaddress, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Serverdinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasialamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit)sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit)sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit padatingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yangdisebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang adahanyalah Format Prefix.

Format Prefix
Dalam IPv4, sebuah alamat dalam notasi dotted-decimal format dapatdirepresentasikan dengan menggunakan angka prefiks yang merujuk kepadasubnet mask. IPv6 juga memiliki angka prefiks, tapi tidak digunakan untuk merujukkepada subnet mask, karena memang IPv6 tidak mendukung subnet mask. 

Referensi    : google.com, wikipedia.com