Rabu, 11 November 2015

KOMPONEN KOMPONEN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

KOMPONEN SISTEM INFORMASI

Sistem informasi terdiri dari komponen-­komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari
·      Komponen Input
Komponen input Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen­ dokumen dasar
·      Komponen Model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan
·      Komponen Output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
·      Komponen Teknologi
“tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan
·      komponen Hardware
berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi
·      komponen Software
berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi


·      komponen Basis Data
paket yang disebut DBMS (Database Management System) Merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
·      Komponen Kontrol.
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, te,peratur, air, debu, kecurangan­kecurangan, kegagalan­kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal­hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-­kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

ELEMEN SISTEM INFORMASI
Terdiri dari elemen­-elemen yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik.
1.     Orang :
Orang atau personil yang di maksudkan yaitu operator komputer, analis sistem, programmer, personil data entry, dan manajer sistem informasi/EDP
2.     Prosedur :
Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini di sebabkan karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada 3 jenis prosedur yang dibutuhkan, yaitu instruksi untuk pemakai, instruksi untuk penyiapan masukan, instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer.
3.     Perangkat keras :
Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat pengolah, unit masukan/keluaran), peralatan penyiapan data, dan terminal masukan/keluaran.
4.     Perangkat lunak:
 Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama :
a. Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer.
b. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan.
c. Aplikasi pernagkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.
 5. Basis data File :
Yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara fisik seperti diskette, hard disk, magnetic tape, dan sebagainya. File juga meliputi keluaran tercetak dan catatan lain diatas kertas, mikro film, an lain sebagainya.
6.Jaringan komputer:
 Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel­kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data.
7. Komunikasi data:
Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputerkomputer dan piranti­-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu sistem informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer­komputer dapat berkomunikasi satu sama lain.
SISTEM INFORMASI BERBASI KOMPUTER

1.   SIA /SISTEM INFORMASI AKUNTASI.
Sistem informasi akuntansi melaksanakan akuntansi perusahaan, aplikasi ini ditandai dengan penngolahan data yang tinggi.Tugas pengolahan data perusahaan dilaksanakan oleh system informasi akutansi yang mengumpulkan data dan menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi,serta menyediakan informasi bagi pemakai didalam maupun luar perusahaan.
Pengolahan data (data processing DP) adalah manipulasi atau informasi simbol-simbol seperti angka dan abjad untuk tujuan meningkatkan kegunaannya. Istilah pengolahan transaksi ( transaction processing- TP), makin banyak digunakan untuk menggambarkan pengolahan data yang yang diterapkan pada data bisnis.
2.     SIM /SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem Informasi manajemen adalah salah satu dari lima subsistem utama CBIS. Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua menejer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. Submit dapar diasarkan pada area fungsional atau tingkatan managemen. Semua sistem informasi fungsional dapat dipandang sebagai suatu system dari berbagai subsistem input,database, dan subsistem output.
3.   SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
Sistem komputer yang interaktif yang membantu pembuat keputusan dalam menggunakan & memanfaatkan data & model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur. Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan periodic dan khusus, output dari model matematika  dan system pakar .
4.     OTOMATISASI KANTOR / OFFICE AUTOMATION / OA
Asal mula otomatisasi kantor terjadi pada tahun 1960-an,ketika IBM menciptakan istilah word processing untuk menjelaskan kegiatan divisi mesin tik listriknys. Pada tahun 1964, IBM mulai memasarkan mesin yang disebut MT/ST. MT/ST merupakan singkatan dari Magnetic tape/Selectric Type writer. Yang merupakan mesin tik selectrik yang  ditempeli unit pita magnetic  menampilkan elemen pentikan bola yang berputar. Saat sektretaris mentik satu huruf, informasi itudisimpat pada pita. Huruf tersebut kemudian dapat ditik berulang kali dari pita.


5.     SISTEM PAKAR /ES ( EXPERT SYSTEM)
ES adalah subset dari kecerdasan buatan ( artificial intellegense) atau AI. Yang berpotensi untuk memperluas kemampuan pemecahan masalah manager melebihi kemampuan normalnya juga sebagai program komputer yang berfungsi seperti manusia, yaitu memberi konsultasi kepada pemakai mengenai cara pemecahan masalah.







DAFTAR PUSTAKA

Mc.Leod, R. Jr. 1993. Managemen Information system : A Study of Computer Based Information System (ed. Terjemah Indonesia jilid 1-2) USA: Macmillan.
 Kristanto, Andi (2003). Perancangan sistem dan aplikasinya. Jogjakarya: Gava Media.
Siagian P,  Sondang (2008).  Sistem Informasi Managemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Minggu, 11 Oktober 2015

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI OKT 15


PENGERTIAN SISTEM:
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) yang dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Sistem dapat disebut juga suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan teroganisir  untuk membentuk keseluruhan yang utuh.

Pengertian sistem menurut para tokoh:

1.     C.W. Churchman:
sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan
2.     J.C. Hinggins:
sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan
3.     Edgar F Huse dan James L. Bowdict:
sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan
4.     Ludwig Von Bartalanfy
Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
5.     L. Ackof
Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.


PENGERTIAN INFORMASI:
Berasal dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”. Definisi informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan.

Pengertian informasi menurut para tokoh:
1.     Kenneth C. Laudon
Informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia
2.     Gordon B. Davis
Informasi adalah data yang telah dirposes/diolah ke dalam bentuk yang sangat berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya.
3.     Oner Hasugian
Informasi adalah sebuah konsep yang universal dalam jumlah muatan yang besar, meliputi banyak hal dalam ruang lingkupnya masing-masing dan terekam pada sejumlah  media.

PENGERTIAN PSIKOLOGI:
Psikologi berasal dari perkataan Yunani yaitu “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologis (arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya, maupun latar belakangnya.

Psikologi menurut para tokoh
1.     Allport
Psikologi adalah satu upaya untuk memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan, dan perilaku individu yang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain secara aktual, dibayangkan, atau hadir secara tidak langsung
2.      Richard Mayer
Psikologi merupakan analisi mengenai proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia.
3.     Wilhem Wundt & E.B Titchener
Psikologi adalah pengalaman manusia yang dipelajari dari sudut pandang pribadi yang mengalaminya seperti perasaan panca indera, pikiran, merasa (feeling), dan kehendak.
Dari seluruh definisi psikologi di atas, dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan hewan, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat secara langsung yang berguna sebagai suatu usaha untuk memahami proses mental.

Jadi sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang terarah dan berkaitan dengan tingkah laku atau kepribadian manusia

Sumber :
Ahmadi, H. Abu. (2009). Psikologi umum (edisi revisi 2009). Jakarta: RINEKA CIPTA
Basuki, A. M. Heru. (2008). Psikologi umum. Depok: Universitas Gunadarma

Selasa, 09 Juni 2015

tugas softskill juni 2015


A.    Konsep Dasar Perspektif Integratif

Psikoterapi integratif adalah hasil dari perpaduan dari konsep teoritis dan teknik klinis dari dua atau lebih sekolah psikoterapi tradisional (seperti terapi psikoanalisis dan behavior) menjadi satu pendekatan terapi. Diharapkan bahwa terapi sintesis ini akan lebih kuat dan berlaku untuk populasi dan masalah klinis yang lebih luas daripada psikoterapi model individual yang membentuk dasar dari model integrasi.
Sejarah awal upaya integrasi disusun oleh Marvin Goldfried dan Cory Newman pada tahun 1992, dan oleh Jerold Gold pada tahun 1993, diidentifikasi terpencar tapi memiliki kontribusi yang penting sejak 1933, ketika Thomas French berpendapat bahwa konsep dari pembelajaran Pavlov harus diintegrasikan dengan psikoanalisis. Pada tahun 1944, Robert Sears menawarkan sebuah perpaduan dari teori belajar dan psikoanalisis seperti yang dilakukan John Dollard dan Neal Miller pada tahun 1950 yang diterjemahkan dari konsep dan metode psikoanalisis ke dalam bahasa dan kerangka prinsip-prinsip pembelajaran laboratorium.
Pada tahun 1992 John Norcross dan Cory Newman mengidentifikasi delapan variabel yang mendorong penyebaran psikoterapi integratif setelah puluhan tahun, yaitu: (1) meningkatnya jumlah sekolah psikoterapi, (2) kurang jelasnya dukungan empiris untuk keberhasilan sekolah terapi, (3) kegagalan teori tunggal untuk menjelaskan dan memprediksi patologi, atau perubahan perilaku dan kepribadian, (4) pertumbuhan jumlah dan kepentingan jangka pendek, psikoterapi terfokus, (5) komunikasi yang lebih besar antara klinisi dan sarjana yang menghasilkan kesediaan, kesempatan, dan eksperimentasi, (6) gangguan dalam ruang konsultasi dari realitas dukungan sosial ekonomi yang terbatas oleh pihak ketiga untuk psikoterapi jangka panjang, (7) identifikasi faktor-faktor umum dalam psikoterapi yang terkait dengan hasil, (8) perkembangan organisasi profesi, konferensi, dan jurnal yang didedikasikan untuk diskusi dan studi perspektif integratif.

B.     Unsur-unsur Perspektif Integratif

1.      Tujuan Terapi
Tujuan konseling dalam perspektif integratif yaitu membantu konseli mengembangkan integritasnya pada level tertinggi, yang ditandai oleh adanya aktualisasi diri dan integritas yang memuaskan.
Untuk mencapai tujuan yang ideal ini maka konseli perlu dibantu untuk menyadari sepenuhnya situasi masalahnya, mengajarkan konseli secara sadar dan intensif memiliki latihan pengendalian di atas masalah tingkah laku. Terapi ini berfokus secara langsung pada tingkah laku, tujuan, masalah dan sebagainya.

2.      Peran Konselor

Beberapa ahli memberi penekanan bahwa konselor perlu memberi perhatian kepada konseli, menciptakan iklim yang kondusif bagi perubahan yang diinginkan konseli. Pada dasarnya seluruh pendekatan berkeinginan membantu konseli mengubah diri konseli.
a.         konselor,
b.         psikiater,
c.         guru,
d.        konsultan,
e.         fasilitator,
f.          mentor,
g.         advisor, atau
h.         pelatih.



C.    Teknik-teknik Terapi

Goldfried dan Norcross berpendapat bahwa dalam perspektif integratif terdapat tiga teknik terapi, yaitu: (1) teknik dengan pendekatan eklektik, (2) integrasi teoritis, dan (3) pendekatan faktor umum.
Pendekatan yang menggunakan teknik dengan pendekatan eklektik (technical eclecticism) berusaha untuk mencocokan antara intervensi spesifik bagi setiap klien dan dalam hal menampilkan permasalahan. Para terapis tersebut tidak berafiliasi dengan model teoritis tertentu, tetapi mereka bersedia mengakui bahwa teknik tertentu dapat efektif dalam menangani permasalahan tertentu. Misalnya, terapis yang tidak terlalu sering menggunakan teknik perilaku dapat memahami kelebihan dari desentisiasi sistemik dalam merawat klien dengan fobia dan penggunaan teknik-teknik yang bersifat eksplorasi dalam memahami sumber perkembangan dari ketakutan dan gaya dependen klien tersebut.
Eklektikisme (electicsm) adalah pandangan yang berusaha menyelidiki berbagai sistem metode, teori, atau doktrin, yang dimaksudkan untuk memahami dan bagaimana menerapkannya dalam situasi yang tepat. Teori-teori yang dipelajari tersebut dalam beberapa hal dapat dikatakan benar sekalipun tampak satu dengan lainnya saling bertentangan. Eklektikisme berusaha untuk mempelajari teori-teori yang ada dan menerapkannya dalam situasi yang dipandang tepat.
            Pendekatan konseling eklektik berarti konseling yang didasarkan pada berbagai konsep dan tidak berorientasi pada satu pendekatan secara eksklusif. Eklektikisme berpandangan bahwa sebuah teori memiliki keterbatasan konsep, prosedur, dan teknik. Karena itu eklektikisme “dengan sengaja” mempelajari berbagai teori dan menerapkannya sesuai dengan keadaan riil konseli.
            Konseling eklektik dapat pula disebut dengan pendekatan konseling integratif. Perkembangan pendekatan ini sudah dimulai sejak tahun 1940-an, yaitu ketika F.C. Thorne menyumbangkan pikirannya dengan mengumpulkan dan mengevaluasi semua metode konseling yang ada (Gilliland dkk., 1984).
            Dari tahun 1945 hingga meninggalnya tahun 1978, Thorne telah memberikan kontribusi yang sangat berharga bagi upaya pengintegrasian seluruh pengetahuan psikologi ke dalam pendekatan yang sistematis dan komprehensif untuk konseling dan psikoterapi. Dari kerja kerasnya ini Thorne memperoleh sambutan positif dan sangat luas dari kalangan psikolog. Hal ini ditunjukkan dengan kenyataan bahwa pada 1945 tidak ada anggota APA khususnya Divisi Psikologi Klinis yang berkiblat pada ekletik, dan pada 1970 lebih 50% anggota APA telah merujuk pada ekletik. Pertengahan tahun 1970-an 64% telah berorientasi pada eklektik (Gilliland dkk., 1984). Oleh karena itu, menurut Prochoska (1984), konseling eklektik telah menjadi aliran konseling yang paling populer di antara terapi modern yang ada.
            Di antara ahli-ahli eklektik adalah Brammer dan Shostrom sejak 1960 yang mengembangkan model konseling yang dinamakan “actualization counseling”, dan telah membawa konseling ke dalam kerangka kerja lebih luas, yang tidak terbatas pada satu perdekatan tetapi mengupayakan pendekatan yang integratif dari berbagai pendekatan.
            Pada akhir 1960-an hingga 1977, R. Carkhuff juga telah mengembangkan konseling eklektik, dengan cara melakukan testing dan riset secara konprehensif, sistematik, dan terintegratif. Ahli lain yang turut membantu pengembangan konseling ekletik diantaranya G. Egan dengan istilah systemic helping, Prochaska (1984) dengan nama integrative eclectic.
Integrasi teoritis (theoretical integration) melibatkan formulasi pendekatan psikoterapi yang memberikan model yang berbeda-beda dan memberikan dasar yang konsisten dalam pekerjaan klinis seseorang. Misalnya, klinisi secara konsisten dapat memilih dua dasar teoritis, seperti sistem keluarga dan perilaku kognitif yang kemudian dari kedua dasar teoritis tersebut klinisi mengembangkan model intervensi. Dengan cara tertentu, klinisi mengembangkan modelnya sendiri berdasarkan sintesis konseptual yang memberikan kontribusi terhadap model yang telah dikembangkan sebelumnya. Pada permasalahan independen yang ada saat ini, terapis dengan konsisten dapat mencari cara ketika sistem keluarga dan kognisi yang maladaptif memberikan kontribusi terhadap stres pada klien. Intervensi yang dilakukan berdasarkan pada pendekatan yang membawa kedua model secara bersamaan.
Pada saat menggunakan pendekatan faktor umum (common factor approach) pada integrasi, klinisi mengembangkan strategi dengan mempelajari kesamaan inti unsur dari berbagai macam terapi dan memilih komponen yang selama beberapa waktu  memperlihatkan sebagai kontributor yang sangat efektif dalam memberikan hasil yang positif dari psikoterapi. Dukungan yang kuat telah muncul dalam beberapa tahun terakhir terhadap pentingnya membina hubungan antara klien dan terapis dalam menentukan efisiensi treatmen. Sejalan dengan analisis ilmiah yang dapat dipercaya mengenai hasil penelitian psikoterapi, Wampold(dalam Halgin & Whitbourne, 2010) menyimpulkan bahwa faktor umum jika dibandingkan dengan teknik yang spesifik adalah faktor yang dapat membuat psikoterapi bekerja. Pada kenyatannya, ia mempertimbangkan faktor-faktor yang saling bergabung sebagai komponenkunci dari psikoterapi. “Penggabungan tampaknya merupakan aspek yang penting dari terapi, tanpa menghiraukan sifat dasar terapi”. Beberapa klinisi mengombinasikan elemen dari tiga pendekatan integral yang menghasilkan dengan apa yang disebut sebagai mixed model of integration.

Sumber:
Habib & Hidayati. 2012. Intervensi Psikologis pada Pendidikan Anak dengan Keterlambatan         Bicara.Jurnal Madrasah, 5, 1, 86-91.